Kamis, 12 Februari 2009

SENYUM

MENUKU

Begitu banyak bahasa daerah di Indonesia, satu dengan lainnya kadang – kadang menyirat arti yang berbeda. Dari sinilah sering menimbulkan SENYUM DI KULUM atau bahkan membuat terkejut yang mendengar atau yang mengalami.

Ketika pertama kali berkunjung ke Ujung Pandang yang sekarang menjadi Makassar, terbayang cerita orang bahwa orang Makassar mempunyai karakter temperamental. Apa iya? Ternyata tidak . . . walaupun pernah merasa heran seorang kawan wanita menyimpan badik – sebilah pisau kecil runcing – dalam tas tangannya. Pernah kutanya – untuk apa bawa pisau? Apa mau bantu-bantu masak? Suatu kebiasaan jika ada handai tolan yang punya hajat, kita datang ikut membantu memasak. Itu duluu . . sekarang tidak umum lagi.
Jawab kawan, tidak apa-apa hanya untuk berjaga-jaga. Segudang pertanyaan dalam benak – berjaga-jaga dari apa? – Baru beberapa waktu kemudian bisa menangkap maksud berjaga-jaga.

Sebagai pendatang baru teman tersebut mengajak ke sebuah rumah makan di sekitar lapangan Bawakaraeng.
- Pesan apa, seorang pelayan bertanya sambil menyodorkan notes kecil dan pena.
Aku berpikir sambil menebar ke sekeliling dan mengamati etalase tapi tetap ragu untuk memutuskan pesanan karena tidak terlihat makanan apapun kecuali beberapa jenis kerupuk. Teman terdengar memesan :
- Bolu bakar dua … nasi dan teh es -
sedikit bingung membayangkan bolu – dalam pikiranku sejenis kue – dimakan dengan nasi, apa memang tradisinya seperti itu umum. Akhirnya aku ikut memesan setelah teman menatapku untuk penegasan mau pesan apa, dan nyeletuk :
- Sama aja – Bolu doang . . . tehnya panas.
- Bakar ? begitu tanya pelayan. Kujawab ya!
Ketika pesanan datang :
Ada empat potong ikan bandeng bakar dan sepiring udang bakar.
- ????? aku terkejut merasa tidak memesan apa yang dimaksud. Dan dengan tampang heran kutatap kawan yang sudah lebih dulu menyantap bandeng bakar dengan lahapnya.
Aku tak habis pikir waktu itu kue bolu menjadi ikan bandeng .....
Karena penasaran, aku coba pastikan pada teman – rasanya tadi pesan bolu doang, kog jadi ikan bandeng?
Teman menatap dengan senyum kecil memahami keherananku dan balik bertanya :
Kog ga di makan? Sambil terus mengunyah dan mengacungkan secuil daging ikan dan berkata :
- ini namanya bolu – sambil mencelupkan sepotong daging bandeng ke atas campuran cabai dan kecap lalu memasukkan ke mulutnya
- dan ini namanya doang sambil kemudian mengupas kulit seekor udang besar
Aku hanya bisa tersenyum dan mulai menyatap pesanan tersebut ............
Lain ladang lain ikannya,

SENYUM