Sore itu baru saja selesai mengejar dua target, seharusnya tiga target ... satu gagal karena lupa mengingatkan dan profku lupa. Targetku adalah referensi. Yaa referensi sebagai syarat untuk mengajukan beasiswa iief. Semoga aja rejeki itu menjadi milikku, berbagi dengan pesaing yang lain. Moga-moga (berharap hik berkhayal ...). Satu target gagal, tapi alhamdulillah setidaknya sore ini bisa pulang ke rumah tidak dengan tangan hampa. Lumayan....
Seperti biasa sudah sore maka harus secepatnya mengejar nusantaraku. Nusantara adalah bus Jogya – Semarang yang selalu kutumpangi hampir tiga tahun terakhir. Setelah beli tiket, duduk sesantai mungkin dan hzzz ...kantukku datang. Kunikmati saja kantuk ini setidaknya sampai dua jam setengah mendatang hingga bus nanti sampai di Ungaran. Belum sampai satu jam hapeku tuit tuit ...dari p’TSE yang katanya sudah parkir depan rumah (ada apa?? ). Ternyata ada rejeki yang dibawa dari Pati, buah Matoa. Wah ...alhamdulillah terima kasih p’TSE.
Hmmmm.... buah matoa itu seperti ini toh (hi...malu ndesit!!). Rasanya manis, kesat, seperti rasa rambutan dan ada yang berasa durian (aneh juga nih lidah!!)
Kesimpulannya uenak tenan. Tak menyangka rasanya seenak ini. Dulu pernah dapat oleh-oleh dari iparku d’Sid, tapi sudah dalam kemasan daging buah. Apa karena sudah tersimpan dalam kulkas dua hari, rasanya agak kecut dan bentuk daging buahnya berair.

Dan kubuat dokumentasi walau hanya dengan hape seperti berikut setidaknya oleh-oleh matoa dari Pati akan abadi dalam blogku walau hanya dalam bentuk gambar.
Trim’s ya p’TSE ... kalo musim lagi jangan lupa dikirimi lagi yaaa... Nee die gambarnye dan sedikit nemu ulasannya disini : http://jengsali.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar